Pembayaran non tunai perlahan tapi pasti mulai mendapatkan tempat di masyarakat. Bayangkan memiliki uang digital atau elektronik itu tidak ribet, proses pembayaran sangat cepat yakni cukup scan barcode.
Mata uang digital saat ini banyak sekali jenisnya, dan Bitcoin adalah salah satu alat pembayaran digital yang sudah dikenal baik di Indonesia maupun dunia internasional. Selain Bitcoin, tentu saja masih banyak mata uang digital lainnya.
Secara sederhana mata uang digital bisa kita bagi 2 kategori yakni yang bersifat desentralisasi seperti berbagai macam mata uang kripto. Mata uang ini tidak dikendalikan oleh sebuah lembaga, negara atau institusi tapi berjalan di jaringan Blockchain.
Bitcoin adalah mata uang digital yang banyak digunakan. Mata uang digital selain Bitcoin jumlahnya ratusan mulai dari Ethereum, Tezos, BNB, XRP, Stellar, Cosmos, Nano, Tron, EOS, Litecoin, ETC, Dogecoin, Neo, BAT, QTUM dan ratusan coin lainnya.
Bagi kamu yang baru terjun ke dunia kripto tentu saja tidak harus memiliki semua coin yang jumlah ratusan tersebut, tapi cukup fokus ke mata uang kripto yang sudah sangat dikenal seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin, Doge, Bitcoin Cash dan lain sebagainya.
Kedua, mata uang digital yang bersifat sentralisasi yang artinya mata uang digital ini diatur dan dikendalikan oleh sebuah lembaga, perusahaan, atau institusi. Contohnya adalah GoPay, Ovo, Dana sampai LinkAja.
Berbeda dengan Bitcoin, saat kamu memutuskan untuk memiliki mata uang digital seperti Ovo, GoPay, LinkAja atau Dana maka kamu harus tunduk dan patuh dengan semua syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau lembaga yang mengaturnya.
Namun mata uang digital yang bersifat sentralisasi ini memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh Bitcoin atau kripto lainnya yakni dukungan berbagai macam pedagang atau merchant. Kamu bisa mudah menemukan pedagang yang menerima pembayaran dengan Ovo, LinkAja, GoPaty atau Dana.
Bandingkan dengan Bitcoin, sangat jarang sekali merchant yang menerima pembayaran dengan mata uang kripto.
Mata uang digital saat ini banyak sekali jenisnya, dan Bitcoin adalah salah satu alat pembayaran digital yang sudah dikenal baik di Indonesia maupun dunia internasional. Selain Bitcoin, tentu saja masih banyak mata uang digital lainnya.
Secara sederhana mata uang digital bisa kita bagi 2 kategori yakni yang bersifat desentralisasi seperti berbagai macam mata uang kripto. Mata uang ini tidak dikendalikan oleh sebuah lembaga, negara atau institusi tapi berjalan di jaringan Blockchain.
Bitcoin adalah mata uang digital yang banyak digunakan. Mata uang digital selain Bitcoin jumlahnya ratusan mulai dari Ethereum, Tezos, BNB, XRP, Stellar, Cosmos, Nano, Tron, EOS, Litecoin, ETC, Dogecoin, Neo, BAT, QTUM dan ratusan coin lainnya.
Bagi kamu yang baru terjun ke dunia kripto tentu saja tidak harus memiliki semua coin yang jumlah ratusan tersebut, tapi cukup fokus ke mata uang kripto yang sudah sangat dikenal seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin, Doge, Bitcoin Cash dan lain sebagainya.
Kedua, mata uang digital yang bersifat sentralisasi yang artinya mata uang digital ini diatur dan dikendalikan oleh sebuah lembaga, perusahaan, atau institusi. Contohnya adalah GoPay, Ovo, Dana sampai LinkAja.
Berbeda dengan Bitcoin, saat kamu memutuskan untuk memiliki mata uang digital seperti Ovo, GoPay, LinkAja atau Dana maka kamu harus tunduk dan patuh dengan semua syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau lembaga yang mengaturnya.
Namun mata uang digital yang bersifat sentralisasi ini memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh Bitcoin atau kripto lainnya yakni dukungan berbagai macam pedagang atau merchant. Kamu bisa mudah menemukan pedagang yang menerima pembayaran dengan Ovo, LinkAja, GoPaty atau Dana.
Bandingkan dengan Bitcoin, sangat jarang sekali merchant yang menerima pembayaran dengan mata uang kripto.
