Sudah bukan rahasia lagi, dan semua orang juga tahu bahwa saat kita mengirimkan sejumlah Bitcoin kepada teman atau melakukan transaksi pembayaran dengan metode aset digital berupa BTC, biasanya secara otomatis ada biaya yang ditambahkan pada transaksi tersebut, lalu siapa sih yang mendapatkan fee atau biaya transaksi tersebut, lalu bagaimana cara menghitungnya, berapa besar biaya kirim Bitcoin dan tentu saja kenapa harus ada biaya transaksi, kenapa tidak gratis saja?
Apabila kamu kirim bitcoin dari aplikasi atau toko jual beli Bitcoin (exchange) seperti Kucoin, Indodax dan Binance biaya kirim Bitcoin biasanya sudah fix atau tetap dimana rentangnya adalah sebesar 0.0005 BTC bahkan ada yang mematok biaya kirim sebesar 0.005 BTC untuk sekali transaksi. Namun hal berbeda berlaku bila kamu menggunakan wallet khusus Bitcoin yang banyak tersedia di Play Store atau App Store seperti Samourai Wallet, Atomic Wallet atau Trust Wallet, biaya transaksi akan ditentukan oleh faktor jaringan, dan cepat atau tidaknya transaksi tersebut. Kenapa harus ada biaya transaksi kirim Bitcoin?
Sesuatu yang gratis biasanya seringkali disalahgunakan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal yang kurang baik, nah bayangkan jika kita gratis mengirimkan Bitcoin dari satu alamat ke alamat lainnya, yang terjadi kemungkinan besar setiap orang bisa seenaknya mengirimkan Bitcoin secara terus menerus bahkan dalam jumlah kecil, misal satu satoshi sehingga bisa membuat lalu lintas transaksi menjadi macet dan akhirnya banyak transaksi yang pending atau lama terkirim. Dengan adanya biaya transaksi, maka secara tidak langsung bisa mencegah orang melakukan spam transaksi dalam jumlah kecil.
Adanya biaya transaksi membuat pengguna Bitcoin harus bijak saat akan melakukan transaksi, mereka akan lebih memilih prioritas transaksi yang urgent dan menghindari transaksi yang tidak terlalu penting untuk dilakukan. Bayangkan saya, meski sudah ada biaya transaksi, spam tidak bisa dicegah sepenuhnya, apalagi jika tak ada fee atau biaya transaksi, maka sudah dibayangkan apa yang akan terjadi.
Biaya mining Bitcoin saat ini semakin sulit dan membutuhkan hardware miner yang lumayan mahal, ditambah dengan biaya listrik agar proses mining bisa berjalan lancar. Lalu daripada para miner mendapatkan upah kerja kerasnya? Ya tentu saja didapat dari biaya transaksi yang dibebankan kepada pengirim (sender). Mereka telah membantu agar transaksi yang kamu lakukan bisa berjalan dan sebagai upahnya, yaitu fee transaksi yang dibebankan langsung saat kita mengirimkan sejumlah Bitcoin.
Bagaimana Cara Menghitung Biaya Transaksi Bitcoin?
Rumus sederhana untuk hitung biaya transaksi adalah tentukan berapa besar ukuran transaksi yang akan dilakukan dalam byte, kemudian kalikan dengan ukuran median byte, cari hasilnya dalam hitungan satoshi berikutnya adalah melakukan konversi ke mata uang yang diinginkan apakah USD, Euro atau IDR. Sederhana tapi rumit bukan main bukan? dan tentu saja kamu bakal bingung harus memulai darimana untuk menghitung biaya transaksi tersebut.
Tapi tunggu dulu, daripada pusing menghitung sendiri biaya transaksi lebih baik pakai metode otomatis dalam hitungan detik. Kini setiap wallet atau dompet Bitcoin sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk menghitung biaya transaksi secara otomatis ketika kita akan mengirimkan bitcoin. Kalkulator yang ada di wallet tersebut akan mengecek seberapa sibuk jaringan saat ini, seberapa besar transaksi yang akan kamu lakukan dalam hitungan byte (bukan dalam hitungan rupiah atau dollar) lalu seberapa cepat kamu ingin transaksi tersebut selesai.
Dalam Bitcoin selalu ada penundaan atau delay karena setiap transaksi harus di konfirmasi di jaringan, jangka waktunya bisa lima menit, setengah jam bahkan bisa dalam hitungan jam. Apabila kamu ingin transaksi Bitcoin bisa cepat dikonfirmasi maka mau tidak mau kamu harus mengeluarkan biaya transaksi yang lebih besar. Dengan biaya transaksi yang sedikit (low), transaksi tetap akan terkonfirmasi namun membutuhkan waktu yang lebih lama, berbeda bila kamu memiliki prioritas dengan biaya yang lebih besar, transaksi akan lebih diutamakan sehingga bisa dikonfirmasi lebih cepat. Jadi, apabila kamu penasaran berapa besar biaya kirim bitcoin, semuanya tergantung pada fee yang kamu bayar dan juga kondisi jaringan.
Apabila kamu kirim bitcoin dari aplikasi atau toko jual beli Bitcoin (exchange) seperti Kucoin, Indodax dan Binance biaya kirim Bitcoin biasanya sudah fix atau tetap dimana rentangnya adalah sebesar 0.0005 BTC bahkan ada yang mematok biaya kirim sebesar 0.005 BTC untuk sekali transaksi. Namun hal berbeda berlaku bila kamu menggunakan wallet khusus Bitcoin yang banyak tersedia di Play Store atau App Store seperti Samourai Wallet, Atomic Wallet atau Trust Wallet, biaya transaksi akan ditentukan oleh faktor jaringan, dan cepat atau tidaknya transaksi tersebut. Kenapa harus ada biaya transaksi kirim Bitcoin?
Sesuatu yang gratis biasanya seringkali disalahgunakan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal yang kurang baik, nah bayangkan jika kita gratis mengirimkan Bitcoin dari satu alamat ke alamat lainnya, yang terjadi kemungkinan besar setiap orang bisa seenaknya mengirimkan Bitcoin secara terus menerus bahkan dalam jumlah kecil, misal satu satoshi sehingga bisa membuat lalu lintas transaksi menjadi macet dan akhirnya banyak transaksi yang pending atau lama terkirim. Dengan adanya biaya transaksi, maka secara tidak langsung bisa mencegah orang melakukan spam transaksi dalam jumlah kecil.
Adanya biaya transaksi membuat pengguna Bitcoin harus bijak saat akan melakukan transaksi, mereka akan lebih memilih prioritas transaksi yang urgent dan menghindari transaksi yang tidak terlalu penting untuk dilakukan. Bayangkan saya, meski sudah ada biaya transaksi, spam tidak bisa dicegah sepenuhnya, apalagi jika tak ada fee atau biaya transaksi, maka sudah dibayangkan apa yang akan terjadi.
Biaya mining Bitcoin saat ini semakin sulit dan membutuhkan hardware miner yang lumayan mahal, ditambah dengan biaya listrik agar proses mining bisa berjalan lancar. Lalu daripada para miner mendapatkan upah kerja kerasnya? Ya tentu saja didapat dari biaya transaksi yang dibebankan kepada pengirim (sender). Mereka telah membantu agar transaksi yang kamu lakukan bisa berjalan dan sebagai upahnya, yaitu fee transaksi yang dibebankan langsung saat kita mengirimkan sejumlah Bitcoin.
Bagaimana Cara Menghitung Biaya Transaksi Bitcoin?
Rumus sederhana untuk hitung biaya transaksi adalah tentukan berapa besar ukuran transaksi yang akan dilakukan dalam byte, kemudian kalikan dengan ukuran median byte, cari hasilnya dalam hitungan satoshi berikutnya adalah melakukan konversi ke mata uang yang diinginkan apakah USD, Euro atau IDR. Sederhana tapi rumit bukan main bukan? dan tentu saja kamu bakal bingung harus memulai darimana untuk menghitung biaya transaksi tersebut.
Tapi tunggu dulu, daripada pusing menghitung sendiri biaya transaksi lebih baik pakai metode otomatis dalam hitungan detik. Kini setiap wallet atau dompet Bitcoin sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk menghitung biaya transaksi secara otomatis ketika kita akan mengirimkan bitcoin. Kalkulator yang ada di wallet tersebut akan mengecek seberapa sibuk jaringan saat ini, seberapa besar transaksi yang akan kamu lakukan dalam hitungan byte (bukan dalam hitungan rupiah atau dollar) lalu seberapa cepat kamu ingin transaksi tersebut selesai.
Dalam Bitcoin selalu ada penundaan atau delay karena setiap transaksi harus di konfirmasi di jaringan, jangka waktunya bisa lima menit, setengah jam bahkan bisa dalam hitungan jam. Apabila kamu ingin transaksi Bitcoin bisa cepat dikonfirmasi maka mau tidak mau kamu harus mengeluarkan biaya transaksi yang lebih besar. Dengan biaya transaksi yang sedikit (low), transaksi tetap akan terkonfirmasi namun membutuhkan waktu yang lebih lama, berbeda bila kamu memiliki prioritas dengan biaya yang lebih besar, transaksi akan lebih diutamakan sehingga bisa dikonfirmasi lebih cepat. Jadi, apabila kamu penasaran berapa besar biaya kirim bitcoin, semuanya tergantung pada fee yang kamu bayar dan juga kondisi jaringan.