Saat kamu ingin ikut sebuah event ICO atau AirDrop biasanya saat mengisi formulir pendaftaran selain diminta untuk memberikan informasi nama, alamat email juga harus memasukan alamat Ethereum yang nantinya dipakai untuk menerima hadiah atau reward dari Airdrop ataupun hasil dari ICO tersebut?
Apa sih sebenarnya Ethereum address itu? Sama seperti halnya alamat Bitcoin, Ethereum address adalah ibaratnya adalah nomor rekening kita di jaringan/ Blockchain Ethereum. Dengan memiliki sebuah ethereum Address kita bisa menerima dan kirim mata uang crypto berupa Ether (ETH) maupun token ERC20 lainnya yang ada di Ethereum Blockchain.
Untuk mendapatkan sebuah ethereum Address sangatlah mudah kamu bisa menggunakan wallet khusus untuk Ethereum seperti MyEtherWallet (MEW) atau MetaMask, maupun multi wallet seperti Jaxx, Exodus, Trust Wallet, Atomic Wallet, Guarda, Coinbase. Bisa juga memakai hardware wallet yang lebih aman seperti Ledger Nano X, Trezor sampai Ledger Nano S.
Berbeda dengan bitcoin Address yang hanya bisa dipakai untuk menerima dan mengirim Bitcoin (BTC) saja, tidak bisa untuk token atau coin lainnya. Nah, untuk Ethereum address memiliki keistimewaan tersendiri karena selain bisa menerima coin Ethereum (ETH) juga bisa kirim dan terima token ERC20 lainnya yang jumlah ratusan macam.
Kenapa bisa demikian? Karena di Ethereum adalah fitur Smart Contract dimana developer lain bisa membuat token lain di jaringan Ethereum tanpa harus deploy Blockchain secara total. Tentu saja fitur smart contract ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai macam ICO atau ITO yang hampir setiap minggu selalu saja ada event ini.
Tak berbeda jauh dengan Bitcoin, saat kamu membuat sebuah Ethereum Address maka kita wajib menyimpan Private Key, Keystore ataupun Mnemonic Word (PassPhrase) di tempat yang aman dan tidak mudah diketahui oleh orang lain. Kenapa demikian?
Mnemonic Word, Private Key atau Keystore adalah satu-satunya cara agar kamu bisa mengakses alamat Ethereum tersebut di sebuah wallet. Ketika kamu kehilangan ketiga metode tersebut maka yang terjadi kemudian kita tidak bisa lagi mengakses alamat Ethereum tersebut. Semua aset kita otomatis hilang.
Apa sih sebenarnya Ethereum address itu? Sama seperti halnya alamat Bitcoin, Ethereum address adalah ibaratnya adalah nomor rekening kita di jaringan/ Blockchain Ethereum. Dengan memiliki sebuah ethereum Address kita bisa menerima dan kirim mata uang crypto berupa Ether (ETH) maupun token ERC20 lainnya yang ada di Ethereum Blockchain.
Untuk mendapatkan sebuah ethereum Address sangatlah mudah kamu bisa menggunakan wallet khusus untuk Ethereum seperti MyEtherWallet (MEW) atau MetaMask, maupun multi wallet seperti Jaxx, Exodus, Trust Wallet, Atomic Wallet, Guarda, Coinbase. Bisa juga memakai hardware wallet yang lebih aman seperti Ledger Nano X, Trezor sampai Ledger Nano S.
Berbeda dengan bitcoin Address yang hanya bisa dipakai untuk menerima dan mengirim Bitcoin (BTC) saja, tidak bisa untuk token atau coin lainnya. Nah, untuk Ethereum address memiliki keistimewaan tersendiri karena selain bisa menerima coin Ethereum (ETH) juga bisa kirim dan terima token ERC20 lainnya yang jumlah ratusan macam.
Kenapa bisa demikian? Karena di Ethereum adalah fitur Smart Contract dimana developer lain bisa membuat token lain di jaringan Ethereum tanpa harus deploy Blockchain secara total. Tentu saja fitur smart contract ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai macam ICO atau ITO yang hampir setiap minggu selalu saja ada event ini.
Tak berbeda jauh dengan Bitcoin, saat kamu membuat sebuah Ethereum Address maka kita wajib menyimpan Private Key, Keystore ataupun Mnemonic Word (PassPhrase) di tempat yang aman dan tidak mudah diketahui oleh orang lain. Kenapa demikian?
Mnemonic Word, Private Key atau Keystore adalah satu-satunya cara agar kamu bisa mengakses alamat Ethereum tersebut di sebuah wallet. Ketika kamu kehilangan ketiga metode tersebut maka yang terjadi kemudian kita tidak bisa lagi mengakses alamat Ethereum tersebut. Semua aset kita otomatis hilang.
